Minggu, 09 Mei 2010

Kenapa Tasawuf ?

Sebagaimana filsafat, tasawuf memiliki dua aspek: aspek teoretis (nazhari) dan praktis (‘amali).
Aspek praktis tasawuf meliputi tata cara hubungan manusia terhadap dirinya sendiri, dunia, dan
Tuhan. Dalam aspek ini tasawuf memiliki berbagai persamaan di samping juga beberapa
perbedaan dengan akhlak (etika). Aspek praktis tasawuf ini disebut juga sair wa
sulûk
(perjalanan dan perlintasan) atau sulûk
saja. Ia meliputi berbagai tahap (maqâm) dan keadaan kejiwaan (hâl).
Lalu, apa perbedaannya dengan etika? Tasawuf praktis sebagai tasawuf tidak pernah
melepaskan perhatian pada hubungan manusia dengan Tuhan. Pembahasan tentang
hubungan manusia dengan manusia lain dan dengan alam tak pernah lepas dari konsentrasi
tasawuf dalam menyuburkan hubungan si manusia dengan Tuhan. Selain itu, dan menurut
saya ini adalah perbedaan yang lebih esensial, berbeda dengan akhlak, bagai tahap dan
keadaan kejiwaan yang harus dilakoni dalam tahap demi tahap dan tingkat demi tingkat oleh
setiap salik (penempuh sulûk). Dengan kata lain, tidak seperti akhlak, tasawuf praktis meliputi
juga suatu disiplin yang bersifat dinamis, bukan saja disiplin dalam makna ketaatan terhadap
suatu aturan yang baku, tapi juga ketaatan terhadap suatu metode khas untuk mencapainya.
Kesimpulannya, akhlak berbeda sedikitnya dalam dua hal jika dibandingkan dengan tasawuf
praktis. Pertama, akhlak “hanya” praktis dan tidak mencakup teori atau ilmu ketuhanan dan, di
sisi lain, ia bersifat statis. Mungkin, jika dipandang dari segi tasawuf praktis, akhlak adalah hasil
dari suatu proses jalan atau disiplin tasawuf.
Sedangkan tasawuf teoretis berkaitan dengan pemahaman tentang wujud, yakni tentang
Tuhan, manusia, dan alam semesta. Disini, sebagaimana dalam filsafat (ontologis) wujud
dipahami qua wujud (sebagai wujud itu sendiri). Yakni wujud sebagaimana adanya dan bukan
Tingkatan Mujtahid Fiqih
Seseorang layaknya mengetahui tingkatan-tingkatan ahli fiqh ketika mengambil salah satu fatwa atau pendapat dalam masalah fiqh, agar bisa membedakan antara pendapat-pendapat yang bertentangan. Kemudian mentarjih/menguatkan salah satu dari pendapat-pendapat itu. Adapun tingkatan ahli fiqh ada enam tingkatan yaitu :
1. Mujtahid Mustaqil
Adalah seseorang yang mampu membuat qa’idah sendiri dalam membuat kesimpulan-kesimpulan hukum fiqh, atau ketika ia berfatwa terhadap suatu masalah ia menggunakan kaidah-kaidah yang ia ciptanakan sendiri hasil dari pemahammnya yang mendalam terhadap Al Quran dan Sunnah. Seperti para imam Madzhab yang empat. Ibnu Abidin menamakan tingkatan ini dengan, tingkatan Mujtahid dari segi Syari’at.

2. Mujtahid Muthlaq Ghairu Mustaqil
Adalah seseorang yang memenuhi criteria sebagai seorang mujahid mustaqil, akan tetapi ia tidak membuat kaidah-kaidah sendiri dalam menyimpulkan masalah-masalah fiqhnya, ia memakai kaidah-kaidah yang dipakai oleh para imam Madzhab dalam berijtihadnya.
Inilah yang disebut muthlaq muntashib tidak mustaqil, seperti para murid imam Madzhab diantaranya, Abi Yusuf, Muhammad, Zufar dari kalangan madzhab Al-Hanafiyah. Ibnu Al-Qasim, Asyhab, dan Asad Ibnu Furat dari kalangan Madzab Al-Malikiyah. Al-Buwaiti, Al Muzanni dari kalangan madzhab Asy-Syafi’iyah. Abu Bakar Al-Atsram, Abu Bakar Al-Marwadzi dari kalangan Madzhab Al-Hanabilah.
Inilah yang Ibnu Abidin namakan, tingkatan Mujtahid dalam Madzhab. Mereka mampu mengeluarkan atau membuat kesimpulan hukum dalam maslah fiqh berdasarkan dalil yang merujuk kepada kaidah yang digunakan oleh guru-guru mereka, walau kadang suka berbeda dalam bebarapa hal dengan gurunya, akan tetapi ia mengikuti gurunya dalam kaidah-kaidah pokoknya saja.
Dua tingkatan mujtahid di atas sudah tidak ada pada zaman sekarang.
3. Mujtahid Muqayyad
Adalah seseorang yang berijtihad dalam masalah-masalah yang tidak ada nashnya (keterangannya) dalam kitab-kitab madzhab, seperti, Al-Hashafi, Al-Thahawi, Al- Kurhi, Al-

Halwani, Al-Srakhosi, Al-Bazdawi dan Qadli Khan dari kalangan madzhab Al-Hanafiyah. Al-Abhari, Ibnu Abi Zaid Al-Qairawani dari kalangan Madzab Al-Malikiyah. Abi Ishaq Al-Syiraji, Al-Marwadzi, Muhammad bin Jarir, Abi Nashr, Ibnu Khuzaimah dari kalangan Madzhab Al- Syafi’iyah. Al-Qadli Abu Ya’la, Al-Qadli Abi Ali bin abi Musa dari kalangan Madzhab Al- Hanabilah.
Mereka semua disebut para imam Al-Wujuh, karena mereka dapat meyimpulakn suatu hukum yang tidak ada nashnya dalam kitab madzhab mereka, dinamakan Wajhan dalam madzhab ( satu segi dalam madzhab) atau satu pendapat dalam madzhab, mereka berpegang kepada madzhab bukan kepada Imamnya (gurunya), hal ini tersebar dalam dua madzhab yaitu, Al-Syafi’iyah dan Al-Hanabalah.
4. Mujtahid Tarjih
Adalah mereka yang mampu mentarjih (menguatkan) salah satu pendapat dari satu imam madzhab dari pendapat-pendapat madzhab imam lain, atau dapat mentarjih pendapat salah satu imam Madzhab dari pendapat para muridnya atau pendapat imam lainnya. Berari Ia hanya mengambil satu riwayat dari beberapa riwayat saja, seperti, Al-Qaduri, Al-Murghainani (pangarang kitab Al-Hidayah) dari kalangan madzhab Al- Hanafiyah. Imam Al-Kholil dari kalangan Madzhab Al-Malikiyah, Al- Rafi’i, Al-Nawawi dari kalangan Madzhab Al- Syafi’iyah. Al-Qadli Alauddin Al-Mardawi tokohnya madzhab Al- Hanabalah. Abu Al-Khottob Mahfudz bin Ahmad Al-Kalwadzani Al-Bagdadi dari kalangan madzhab Al-Hanabalah.
5. Mujtahid Fatwa 69
Adalah seseorang yang senantiasa mengikuti salah satu madzhab, mengambil dan memahami masalah-masalah yang sulit ataupun yang mudah, dapat membedakan mana pendapat yang kuat dari yang lemah, mana pendapat yang rajih dari yang marjuh, akan tetapi mereka lemah dalam menetapkan dalil dan mengedit dalil-dalil qiyasnya. Seperti para imam pengarang matan-matan yang terkamuka dari kalangan imam mutaakhir (belakangan), seperti pengarang Al-Kanzu (Kanzul Ummal), pengarang Al-Durur Mukhtar, pengarang Majma’ Al-Anhar dari kalangan Al-Hanafiyah, Al-Ramli dan Ibnu Hajar dari kalangan Al-Syafi’iyah.
6. Muqollid
Adalah mereka yang tidak mampu melakukan hal-hal di atas, seperti membedakan mana yang kuat mana yang lemah, ia hanya bisa mengikuti pendapat-pendapat ulama yang ada.
Jumhur ulama tidak membedakan anatara mujtahid muqoyyad dan mujtahid takhrij, tetapi Ibnu Abidin menjadikan mujtahid takhrij sebagai tingkatan yang keempat setelah mujtahid muqoyyad, ia memberikan contoh Al-Razi Al-Jashash (wafat th. 370) dan yang semisalnya.
Hukum-hukum muamalat dibagi-bagi oleh ulama menjadi beberapa bab:
• Ahwal syakhsiyah:
yaitu yang terkait dengan keluarga, termasuk hukum-hukum pernikahan, talak, nasab, nafkah, warisan. Hukum-hukum ini bertujuan mengatur hubungan antara suami istri dan kekerabatan yang lebih dikenal dengan "hukum perdata".
• Ahkam madaniyah
Hukum-hukum kemasyarakatan, yaitu terkait dengan transaksi personal berupa jual beli, sewa menyewa, pergadaian, kafalah (asuransi), kerja sama, hutan piutang, menepati janji. Hukum-hukum ini bertujuan mengatur hubungan personal dari sisi harta dan keuangan sehingga hak-hak masing-masing terjaga.
• Ahkam jinaiyah
Hukum kriminalitas yang dilakukan oleh seseorang dan sanksi yang dikenakan. Tujuan dari hukum ini adalah menjaga eksistensi kehidupan manusia, harta, kehormatan dan hak-hak mereka, memberi kepastian hubungan antara korban criminal dan pelaku criminal, dan menciptakan keamanan. Dalam Al Quran terdapat sekitar 30 ayat terkait dengan hukum-hukum kriminalitas.
• Ahkam murafaat 28
hukum-hukum peradilan, tuntutan hukum, persaksian, sumpah, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengatur prosedur penegakan keadilan antara menusia dengan syariat Islam. Dalam Al Quran terdapat sekitar 20 ayat yang berbicara mengenai masalah ini.
• Ahkam dusturiyah
Hukum yang terkait dengan perundang-undang yang mengatur antara penguasa dan rakyat dan menjelaskan hak dan kewajiban indifidu dan kelompok.
• Ahkam Dauliyah
Hukum-hukum yang mengatur hubungan negara Islam dengan negara lainnya terkait dengan perdamaian dan perang, hubungan antara warga negara non muslim dengan negara Islam yang ia tinggali, hukum-hukum jihad dan perjanjian. Tujuannya agar tercipta kerja sama, saling menghormati antar satu negara dengan lainnya.
• Ahkam Iqtishadiyah Wal Maaliyah
Hukum-hukum yang terkait dengan hak-hak indifidu terhadap harta benda (kepemilikan), hak-hak dan kewajiban negara di bidang harta benda, pengaturan sumber kekayaan negara dan anggaran-anggarannya. Tujuannya adalah mengatur hubungan kepemilikan antara orang yang kaya dan miskin dan antara negara dengan warga negara.
Ini mencakup harta benda negara, seperti harta rampasan, pajak, kekayaan alam, harta zakat, sadakah, nazar, pinjaman, wasiat, laba perdagangan, harta sewa menyewa, perusahaan, kaffarat, diyat dan lain-lain.
Pengertian Fiqih
Islam sebagai agama yang diturunkan Allah sebagai aqidah dan syariat terakhir bagi manusia. Karenanya, Allah menjadikan syariat lengkap, utuh dan konprehensif. Sehingga syariat yang tak lekang oleh jaman dan perubahan ini patut menjadi pegangan hidup dan undang-undang serta rujukan hukum manusia dimana pun dan kapan pun berada. Sebab di dalam syariat ini diciptakan sedemikian rupa oleh Allah sehingga sesuai dengan kepentingan manusia dan realitas yang dihadapi.
Fiqih Islam adalah ruh dan spirit yang selama 14 abad lamanya menjaga bangunan syariat sehingga tetap utuh dan kokoh dalam kondisi apa pun. Disamping itu, selama rentang tersebut Fiqih menjadi unsur penopang dan pendukung bagi peradaban dan kemajuan ilmu pengetahun karena selalu sinkron dan selaras.
Untuk lebih mendalam, berikut uraian pengertian Fiqih Islam, karakter khusus, sejarah dan hal lain yang terkait dengannya.

A. Pengertian Fiqih Islam
Fiqih di fase pertama Islam
Makna fiqih secara bahasa adalah memahami. Seperti dalam ayat Al Quran Allah menceritakan ucapan kaum Syuaib
“Mereka berkata: "Hai Syuaib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami” ( Hud: 91)
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (An Nisa: 78)
Fiqih menurut orang Arab adalah pemahaman dan ilmu. Setelah Islam datang nama fiqih digunakan untuk ilmu agama karena tingkat kemuliaannya dibanding ilmu-ilmu lain. Jika kita temui istilah fiqih di masa generasi pertama Islam maka yang dimaksud adalah ilmu agama, tidak lain. Sedang ilmu agama yang dimaksud di masa itu adalah ilmu yang terkait dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw.

Makna ini dapat kita temui dalam hadis Rasulullah saw. “Allah mencerahkan wajah seseorang yang mendengar satu hadis dari kami, kemudian ia hafalkan dan ia sampaikan kepada orang lain. Sebab ada orang yang membawa fiqih (hadis) disampaikan kepada orang yang lebih faqiih (paham) darinya, dan ada orang yang membawa fiqih tapi tidak faqiih,”
Jelas, bahwa yang dimaksud Rasulullah saw. dalam hadis di atas adalah ilmu yang dibawah dan disampaikan adalah sabda beliau saw.
Jadi, yang dimaksud faqiih adalah orang memiliki ilmu yang mendalam dalam agamanya dari teks-teks agama yang ada dan ia mampu menyimpulkan menjadi hukum-hukum, pelajaran-pelajaran, faidah yang terkandung dalam teks agama tersebut. Ini kesimpulan dari sabda Rasululullah di atas “Sebab ada orang yang membawa fiqih (hadis) disampaikan kepada orang yang lebih faqih (paham) darinya, dan ada orang yang membawa fiqih tapi tidak faqiih,” yang dimaksud “lebih faqih (paham) darinya,” adalah ia lebih memiliki kemampuan memahami maksud Allah dan hukum-hukum syariat. Dan maksud “tapi tidak faqiih” yang tidak memiliki kemampun menyimpulkan hukum dan ilmu yang terkandung dalam teks agama yang ada.
Istilah ahli fiqih di kalangan sahabat dan tabiin adalah mereka yang memiliki ilmu mendalam tentang agama Allah dan sunnah Rasulullah saw. Ciri luar seorang ahli fiqih sangat seperti yang disebutkan dalam salah satu hadis Rasulullah saw.”panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khutbahnya adalah bagian dari fiqihnya,” Juga perkataan

Ibnu Masud,”Termasuk fiqih seseorang, mengatakan tentang sesuatu yang tidak ia ketahui; Allah lebih tahu,”
Jadi makna fiqih di masa pertama Islam mencakup seluruh masalah dalam agama Islam, baik yang mencakup masalah akidah, ibadah, muamalat dan lain-lain. Karenanya, Abu Hanifah menamai tulisannya tentang akidah dengan “Al Fiqhul Akbar”.
B. Definisi Fiqih
Di depan telah disinggung definisi fiqih secara bahasa Arab. Dalam istilah, Fiqih diartikan.
العلم بالأحكام الشرعية العلمية المكتسب من أدلتها التفصيلية
”Ilmu yang membahas hukum-hukum syariat bidang amaliyah (perbuatan nyata) yang diambil dari dalil-dalil secara rinci,”
Penjelasan definisi:
• Ilmu: ia merupakan ilmu yang memiliki obyek dan kaidah tertentu.
• Hukum-hukum syariat: hukum-hukum ini bersifat syariat yang diambil dari Al Quran, sunnah, ijma’, qiyas, bukan ilmu logika, matematika, fisika.
• Amaliyah: fiqih hanya membahas hukum-hukum praktis (amaly) perbuatan manusia dari masalah ibadah, muamalah. Jadi fiqih tidak membahas masalah keyakinan atau ilmu kalam atau ilmu akidah.

• Yang diambil: fiqih adalah kesimpulan hukum-hukum bersifat baku hasil ijtihad ulama yang bersumber dari Al Quran, sunnah, ijma, qiyas dan dalil-dalil yang ada.
C. Obyek Pembahasan Fiqh
Fiqih merupakan hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya, Allah, antar manusia baik secara individu atau kelompok masyarakat dan antar negara. Ulama kemudian membagi bidang garapan fiqih menjadi dua;
1. Bidang ibadah
2. Bidang mualamat.
Bidang ibadah bertujuan mendekatkan diri kepada Allah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar dan lain-lain. Sementara bidang muamalat bertujuan mengatur hubungan dan kepentingan indifidu atau kelompok seperti jual beli, sewa menyewa, menikah, talak, dan lain-lain.
Masing-masing bidang di atas memiliki ciri khusus yang membedakan dengan lainnya. Misalnya, ulama menyebutkan bahwa bidang ibadah bersifat tauqifi, artinya; tujuan, illat (alasan pensyariatan), dan hikmahnya utama pelaksaan ibadah hanya diketahui oleh Allah, atau para ulama fiqih mengistilahkan ghairu ma’qulatil ma’na (sesuatu yang tujuannya tidak bisa dinalar). Sementara bidang kedua, yaitu muamalat, tujuan dan rahasia penysyariatannya bisa diketahui dengan akal dan logika, atau lebih dikenal ma’qulatul ma’na. Karena, sebagian ulama di masa tertentu

banyak menggunakan dalil aqli (dasar dari logika) dalam hal muamalat.
Obyek pembahasan ilmu fiqih adalah perbuatan mukallaf (orang yang dibebani oleh syariat yaitu mereka yang berakal, baligh) yang berupa ibadah atau muamalat.

Minggu, 02 Mei 2010

Polisi Tidur/Portal

BMNU Cab. Sumenep

Deskripsi

Persoalan lakalantas mengundang keprihatinan berbagai kalangan. Tidak hanya pihak kepolisian, masyarakatpun melakukan berbagai upaya guna meminimalisir bahkan menghindari terjadinya lakalantas tersebut. Diantara upaya-upaya yang dilakukan mereka terdapat apa yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur”.

Pertanyaan

Bagaimana hukum membuat / memasang “polisi tidur” di jalan ? (MWC NU Ganding)

Hasil Bahtsul Masail i ‘Dalem KH. Chafif Fauzi; Ketawang Daleman13 Agustus 2006

Jawaban

Tidak boleh; kecuali jalan pelosok (bukan jalan PUD), itupun dengan catatan :

1. Para pengguna jalan tidak merasa terganggu,

2. Mendapat ijin resmi dari Pemerintah yang berwenang,

3. Memperoleh kesepakatan dari warga sekitar,

4. Dibuat sesuai dengan petunjuk tekhnis PP nomor 43 tahun 1993 pasal 35 ayat (1), yaitu; tinggi : maksimal 10 cm, lebar : min. 60 – 70 cm, diberi tanda Zebra Biru-Putih, dll*).

Referensi

- I’ànah ath Thòlibìn; III/84.

- al Muhadzdzab; II/193.

- al Bàjùrÿ

- Is’àd ar Rofìq; II/133.

- al Iqnà’; II/320.

المراجـع

حاشية إعانة الطالبين؛ ج 3/ ص 84

ويجوز حفرالبئر في الشارع وفي المسجد حيث لاضرر وكان بإذن الإمام وفي شرح الرملي تقييد الجواز بكونه لعموم المسلمين وإذن الإمام إهـ

المهذب؛ ج 2/ ص 193

(فصل) وإن حفر بئرا فى طريق الناس، أو وضع فيه حجرا، أو طرح فيه ماء أو قشر بطيخ، فهلك به إنسان وجب الضمان عليه، لأنه تعدى به، فضمن من هلك به كما لو جنى عليه- الى قوله- وإن حفر بئرا فى طريق لا يستضر به الناس فإن حفرها لنفسه كان حكمه حكم الطريق الذى يستضر الناس بحفر البئر فيه لأنه لا يجوز أن يختص بشيء من طريق المسلمين، وإن حفرها لمصلحة الناس؛ فإن كان بإذن الإمام فهلك به إنسان لم يضمن، لأن ما فعله بإذن الإمام للمصلحة جائز فلا يتعلق به الضمان، وإن كان بغير إذنه ففيه وجهان؛ أحدهما أنه لا يضمن، لأنه حفرها لمصلحة المسلمين، فلا إضرار فصار كما لو حفرها بإذن الإمام، والثانى أنه يضمن، لأن ما تعلق بمصلحة المسلمين يختص به الإمام فمن افتات عليه فيه كان متعديا، فضمن من هلك به. إهـ

إسعاد الرفيق؛ ج 2/ ص 133

(ومنها التصرف فى الشارع بما لا يجوز) له فعله فيه شرعا مما يضر بالمارة إضرارا بليغا غير سائغ فى الشارع. والشارع اسم لكل طريق نافذ، ومثله فى ذلك غير النافذ ان لم يأذن فى ذلك أهله، والجدار المشترك، فلا يجوز بغير إذن الشريك بما لا يحتمل عادة، وعد هذه الثلاثة فى الزواجر الكبائر، وهو ظاهر معلوم من كلامهم وإن لم يصرحوا به، لأن ذلك يرجع الى أذية الناس الأذية البالغة، والإستيلاء على حقوقهم تعديا وظلما. وقد مر خبر : من أخذ من طريق الناس شبرا جاء يوم القيامة يحمله من سبع أرضين إهـ

الإقناع؛ ج 2/ ص 320

ويجوز للإنسان أن يشرع روشنا فى طريق نافذ لايضر المارة فى مرورهم فيه. فيشترط ارتفاع كل منهما بحيث يمر تحته الماشي منتصبا من غير احتياج الى أن يطأطئ رأسه لأن ما يمنع من ذلك إضرار حقيقي، والأصل فى ذلك أنه صلى الله عليه وسلم نصب بيده الشريفة ميزابا فى دار عمه العباس (قوله والأصل فى ذلك الخ) فيه نظر، لأن الدليل فيه الميزاب والذى فى المتن الجناح إلا أن يقال بالقياس. إهـ

Hukum menonton “The Master Magic”

Bagaimana pendapat anda dalam ilmu fikih dan tauhid mengenai penayangan ilmu sihir atau trik ilusi dimana sekarang marak di TV untuk mencari The master magic yang beberapa bulan yang lalu kyai di Bojonegoro mengharamkan.

FORSAN SALAF menjawab :

Hukum penayangan ilmu sihir atau sulap seperti pencarian The Master sebagai berikut :

  • Jika yang ditayangkan termasuk dari ilmu sihir (seperti hipnotis, dll), maka hukum penayangan haram. Demikian juga menontonnya, karena dengan ditonton maka para ahli sihir memperlihatkan ilmu sihirnya.
  • Adapun sulap (sya’wadzah) yaitu trik-trik yang memperdaya pandangan untuk membuat orang yang melihat (penonton) terheran-heran/ta’ajub, jika mengakibatkan mafsadah dihukumi haram. Namun jika tidak terdapat mafsadah, maka dalam keharamannya khilaf, sebagian ulama’ menyatakan tetap haram karena menyerupai sihir dan menurut sebagian ulama’ lainnya diperbolehkan.
  • Jika bukan termasuk sihir, seperti ketangkasan dan kecerdasan otak, maka tidak haram. [1]
  • Sihir adalah kejadian luar biasa yang nampak dari orang kafir atau fasiq dengan upaya dan cara-cara tertentu. Jika terjadinya tanpa upaya dan cara-cara tertentu maka disebut istidroj [2]

Referensi :

  1. 1. Fatawa Haditsiyah / 87. [1]
  2. 2. Hamisy Fathul Wahhab/II/151. [2]
  3. 3. Bughyatul Mustarsyidin / 299. [3]

[1] فتاوى حديثة ص87

( وسئل ) نفع الله به هل من السحر ما يفعله أهل الحلق الذين في الطرقات ولهم فيها أشياء غريبة كقطع رأس الإنسان وإعادتها وندائهم له بعد قطعها وقبل إعادتها فيجيبهم وجعل نحو دراهم من التراب وغير ذلك مما هو مشهور عنهم . وكذا كتابة المحبة والقبول واخراج الجان ونحو ذلك . ( فأجاب ) بقوله هؤلاء في معنى السحرة إن لم يكنوا سحرة فلا يجوز لهم هذا الفعل ولا يجوز لأحد أن يقف عليهم لأن في ذلك إغراء لهم على الإستمرار في هذه المعاصي والقبائح الشنيعة وإفسادهم قطعى وفسادهم حقيقي فيجب على كل من قدر منعهم من ذلك ومنع الناس من الوقوف عليهم .

[2] هامش فتح الوهاب الجزء الثاني ص : 151 دار إحياء الكتب العربية

( مسألة : في أقسام السحر وحكمه ) السحر أنواع : منها سحر قوم نسبوا للأفلاك والكواكب تأثيرا لكونها آلهة أو أن الإله أعطاها قوة نافذة في العالم وفوض تدبيره اليها ، ومنها سحر أصحاب الأوهام الزائمين ان الإنسان يبلغ بالتصفية بالقوة الى حيث يقدر الى الإيجاد والإعدام والإحياء والإمانة وقلب الأشكال وكلا النوعين كفر عملا وتعلما، ومنها التخييلات الآخذة بالعيون وهي الشعوذة وما يجري مجراها من إظهار الأمور العجيبة بواسطة ترتيب اللآلات الهندسية وخفة اليد والاستعانة بخواص الأدوية والأحجار وليست كفرا وطلاق السحر عليها تجوز وفي التحريم إن لم يترتب عليها مفسدة خلاف، ومنها الاستعانة بالأرواح الأرضية بواسطة الرياضة وقراءة الى حيث يخلق الله تعالى عقب ذلك على سبيل جرى العادة بعض وهذا خوارق النوع قالت المعتزلة إنه كفر لأنه لا يمكن معه معرفة صدق الرسل عليم الصلاة و السلام للالتباس، ورد بأن العادة الإلهية جرت بصرف المعارضين للرسل عن إظهار خارق ثم التحقيق أن يقال إن كان من يتعاطى ذلك خيرا متشرعا في كامل ما يأتي ويذر وكان من يستعين به من الأرواح الخيرة وكانت عزائمه لاتخالف الشرع وليس فيما يظهر على يده من الخوارق ضرر شرعي على أحد وليس ذلك على السحر بل من الأسرار والمعونة وإلا فهو حرام إن تعلمه ليعمل به بل يكفر إن تعمده حل ذلك فإن تعلمه ليتوقاه فمباح وإلا فمكروه اه

[3] بغية المسترشدين ص299

والسحر هو ما يحصل بتعليم ومباشرة سبب على يد فاسق أو كافر كالشعوذة وهي حفة اليد بالأعمال وحمل الحياة ولدعنها له واللعب بالنار من غير تأثير والطلاسم والتعزيمات المحرمة واستخدام الجان وغير ذلك إذا عرفت ذلك علمت أن ما يتعاطاه الذين يضربون صدورهم بدبوس أو سكين أو يطعنون أعينهم أو يحملون النار أو يأكلونها وينتنمون إلى سيدي أحمد الرفاعي أو سيدي أحمد بن علوان أو غيرهما من الأولياء أنهم كانوا مستقيمين على الشريعة قائمين بالأوامر تاركين للمناهي عالمين بالغرض العين من العلم عالمين به لم يتعلمون السبب المحصل لهذا العمل فهو من حيز الكرامة وإلا فهو من حيز السحر إذ الإجماع منعقد على أن الكرامة لا يظهر على يد الفاسق وإنها لا يحصل بتعليم أقوال وأعمال وأن ما يظهر على يد الفاسق من الخوارق من السحر المحرم تعلمه وتعليمه وفعله ويجب زجر فاعله ومدعيه ومتى حكمنا بأنه سحر وضلال حرم التفرج عليه إذ القاعدة إن التفرج على الحرام حرام .

tapi karena dilihat dari acara The Master yang mana terdapat sulap yang dihalalkan dan diharamkan maka kami memakai Qo'idah yang mana apabila ada 2 perkara antara halal dan haram maka diunggulkan ke yang haram.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hukum menayangkan dan menonotonnya adalah HARAM.

KONTROVERSI ‘FILM 2012’

Kerangka Analisis Masalah

Film 2012 adalah salah satu film yang dibintangi oleh John Cusack. Film yang berdasarkan kalender bangsa Maya secara tidak langsung tersirat bahwa kehidupan di dunia ini akan musnah di akhir tahun 2012. Pada saat itu itu dunia akan dilanda bencana besar dan kekacauan terjadi di mana-mana yang mengakibatkan musnahnya ras manusia. Film yang digembar-gemborkan menggambarkan mengenai kiamat menjadi kontroversi. Dalam kaca mata Majelis Ulama Indonesia (MUI) setidaknya ada beberapa poin kontroversi di dalam film tersebut. Diantaranya adalah para ulama tidak setuju jika hari kiamat divisualisasikan dan hari kiamat dalam versi Islam itu tidak ada yang selamat tidak sama seperti yang digambarkan di dalam film tersebut. Dalam ajaran agama Islam tidak ada yang bisa memprediksi datangnya hari kiamat. Tidak seperti yang diramalkan akan datang tahun 2012.

Pertanyaan

  1. Bagaimana hukum membuat, menayangkan, melihat dan mempercayai film tersebut ?

PP. Tarbiyatun Nasyi’ien Paculgowang Diwek Jombang

Jawaban

Hukum membuat film dengan gambaran seperti film 2012 adalah haram karena film tersebut mengesankan visualisasi hari kiamat dan prediksi terjadinya hari kiamat pada tahun 2012 yang bisa menimbulkan dampak penyesatan aqidah.

Sedangkan hukum menayangkan dan melihat adalah tafshil:

Apabila ditayangkan untuk ditonton sendiri atau kalangan terbatas maka hukumnya boleh bila yakin atau ada dugaan kuat tidak berdampak negatif seperti merusak keyakinan tentang kiamat dan tidak ada unsur gembira dengan kemaksiatan seperti senang dengan adegan-adegan maksiat yang ditayangkan.

Apabila ditayangkan untuk umum seperti di gedung bioskop atau layar lebar maka tidak diperbolehkan memandang dampak negatif yang ditimbulkan.

Sedangkan mempercayainya hukumnya tidak diperbolehkan.

1. إحياء علوم الدين الجزء الأول صحـ : 37

وقال عطاء رحمه الله: مجلس ذكر يكفر سبعين مجلساً من مجالس اللهو، فقد اتخذ المزخرفون هذه الأحاديث حجة على تزكية أنفسهم، ونقلوا اسم التذكير إلى خرافاتهم: وذهلوا عن طريق الذكر المحمود، واشتغلوا بالقصص التي تتطرق إليها الاختلافات والزيادة والنقص وتخرج عن القصص الواردة في القرآن وتزيد عليها، فإن من القصص ما ينفع سماعه، ومنها ما يضر وإن كان صدقاً. ومن فتح ذلك الباب على نفسه اختلط عليه الصدق بالكذب والنافع بالضار، فمن هذا نهي عنه ولذلك قال أحمد بن حنبل رحمه الله: ما أحوج الناس إلى قاص صادق، فإن كانت القصة من قصص الأنبياء عليهم السلام فيما يتعلق بأمور دينهم وكان القاص صادقاً صحيح الرواية فلست أرى بها بأساً فليحذر الكذب وحكايات أحوال تومىء إلى هفوات أومساهلات يقصر فهم العوام عن درك معانيها أو عن كونها هفوة نادرة مردفة بتفكيرات متداركة بحسنات تغطي عليها، فإن العامي يعتصم بذلك في مساهلاته وهفواته ويمهد لنفسه عذراً فيه ويحتج بأنه حكى كيت وكيت عن بعض المشايخ وبعض الأكابر فكلنا بصدد المعاصي، فلا غرو إن عصيت الله تعالى فقد عصاه من هو أكبر مني ويفيده ذلك جراءة على الله تعالى من حيث لا يدري فبعد الاحتراز عن هذين المحذورين فلا بأس به وعند ذلك يرجع إلى القصص المحمودة وإلى ما يشتمل عليه القرآن ويصح في الكتب الصحيحة من الأخبار ومن الناس من يستجيز وضع الحكايات المرغبة في الطاعات ويزعم أن قصده فيها دعوة الخلق إلى الحق فهذه من نزعات الشيطان فإن في الصدق مندوحة عن الكذب وفيما ذكر الله تعالى ورسوله r غنية عن الاختراع في الوعظ

2. فتح الباري لابن حجر الجزء الأول صـ 80

قوله ( في خمس ) أي علم وقت الساعة داخل في جملة خمس وحذف متعلق الجار سائغ كما في قوله تعالى ( في تسع آيات ) أي اذهب إلى فرعون بهذه الآية في جملة تسع آيات وفي رواية عطاء الخراساني " قال فمتى الساعة ؟ قال هي في خمس من الغيب لا يعلمها إلا الله " قال القرطبي لا مطمع لأحد في علم شيء من هذه الأمور الخمسة لهذا الحديث وقد فسر النبي r قول الله تعالى ( وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو ) بهذه الخمس وهو في الصحيح قال فمن ادعى علم شيء منها غير مسنده إلى رسول الله r كان كاذبا في دعواه قال وأما ظن الغيب فقد يجوز من المنجم وغيره إذا كان عن أمر عادي وليس ذلك بعلم وقد نقل ابن عبد البر الإجماع على تحريم أخذ الأجرة والجعل وإعطائها في ذلك وجاء عن ابن مسعود قال أوتي نبيكم r علم كل شيء سوى هذه الخمس وعن ابن عمر مرفوعا نحوه أخرجهما أحمد وأخرج حميد بن زنجويه عن بعض الصحابة أنه ذكر العلم بوقت الكسوف قبل ظهوره فأنكر عليه فقال إنما الغيب خمس وتلا هذه الآية وما عدا ذلك غيب يعلمه قوم ويجهله قوم

3. الفقه على المذاهب الأربعة الجزء الثاني 2صحـ 40

( الشافعية - قالوا : يجوز تصوير غير الحيوان كالأشجار والسفن والشمس والقمر أما الحيوان فإنه لا يحل تصويره سواء كان عاقلا أو غير عاقل ولكن إذا صوره أحد فلا يخلو إما أن يكون غير مجسد أو مجسد فإن كان غير مجسد فإنه يحل التفرج عليه إذا كان مصورا على أرض أو بساط يداس عليه أو مصورا على وسادة " مخدة " يتكأ عليها لما في ذلك من الإشعار بتعظيم الصور المقربة من الشبة بالوثنية . وإن كان مجسدا فإنه يحل التفرج عليه إذا كان على هيئة لا يعيش بها كأن كان مقطوع الرأس أو الوسط أو ببطنه ثقب ومن هذا يعلم جواز التفرج على خيال الظل " السينما " إذا لم يشتمل على محرم آخر لأنها صورة ناقصة . ويستثنى من ذلك لعب البنات فإنه يجوز تصويرها وشراؤها وقيده بعضهم بما إذا كانت ناقصة

4. يسألونك فى الدين والحياة الجزء الاول ص 644-645

السؤال هل مشاهدة السينما حرام ؟ ومارأي علماء الأزهر الشريف فى ذلك ؟ الجواب السينما لون من ألوان التمثيل المعروف بين الناس وإن كانت السينما تعتمد على الصورة أكثر من المسرح والمراد من التمثيل كما يقرره أهلوه هو عرض مشاهد الحياة والأحياء بصورة تحليلية بقصد تجسيم الأخطاء لتجنبها وتمجيد الفضائل للاستمساك بها وضرب الأمثال والعبر بطريق فني لا يظهر فيها الوعظ أو الإرشاد إلا بطريق الإيجاء أو بطريق غبر مباشر - الى ان قال - أما إذاتضمن التمثيل سواء أكان سينمائيا أو مسرحيا إثارة للغرائر أو تهجما على العقائد أو تطاولا على الفضائل أو تحبيبا فى الرذائل أو عرضا لما لا يجوز عرضه أو إبداؤه أو كشفه فإن التمثيل فى هذا الوضع يكون حراما لأنه يؤدي إلى الفساد أو الشر وما يؤدي إلى الحرام فهو حرام أخذا بالمبدأ المعروف فى الدين وهو مبدأ سد الذرائع.

5. الزواجر الجزء الثاني صحـ 177-178

( الكبيرة الرابعة والخامسة والسادسة والسابعة والثامنة والتاسعة والعشرون والثلاثون والحادية والثانية والثالثة والرابعة والخامسة والثلاثون بعد الثلاثمائة الكهانة والعرافة والطيرة والطرق والتنجيم والعيافة وإتيان كاهن وإتيان عراف وإتيان طارق وإتيان منجم وإتيان ذي طيرة ليتطير له أو ذي عيافة ليخط له ) قال تعالى { ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسئولا } أي لا تقل في شيء من الأشياء ما ليس لك به علم فإن حواسك مسئولة عن ذلك وقال تعالى { عالم الغيب فلا يظهر على غيبه أحدا إلا من ارتضى من رسول } أي عالم الغيب هو الله وحده فلا يطلع عليه أحدا من خلقه إلا من ارتضاه للرسالة فإنه مطلعه على ما يشاء من غيبه وقيل هو منقطع أي لكن من ارتضاه للرسالة فإنه يسلك من بين يديه ومن خلفه رصدا والصحيح هو الأول لأن الله تعالى أطلع أنبياءه بل وراثهم على مغيبات كثيرة لكنها جزئيات قليلة بالنسبة إلى علمه تعالى فهو المنفرد بعلم المغيبات على الإطلاق كليها وجزئيها دون غيره –إلى أن قال- تنبيه عد هذه المذكورات هو وإن لم أره كذلك صريح هذه الأحاديث في أكثرها وقياسا في البقية وهو ظاهر لأن الملحظ في الكل واحد والكاهن هو الذي يخبر عن بعض المضمرات فيصيب بعضها ويخطئ أكثرها ويزعم أن الجن تخبره بذلك وفسر بعضهم الكهانة بما يرجع لذلك فقال هي تعاطي الإخبار عن المغيبات في مستقبل الزمان وادعاء علم الغيب وزعم أن الجن تخبره بذلك والعراف بفتح المهملة وتشديد الراء قيل الكاهن ويرده الحديث السابق عرافا أو كاهنا وقيل الساحر وقال البغوي هو الذي يدعي معرفة الأمور بمقدمات أسباب يستدل بها على مواقعها كالمسروق من الذي سرقه ومعرفة مكان الضالة ونحو ذلك ومنهم من يسمي المنجم كاهنا قال أبو داود والطرق أي بفتح فسكون الزجر أي زجر الطير ليتيمن أو يتشاءم بطيرانه فإن طار إلى جهة اليمين تيمن أو إلى جهة الشمال تشاءم وقال ابن فارس الضرب بالحصى وهو نوع من التكهين والمنهي عنه من علم النجوم هو ما يدعيه أهلها من معرفة الحوادث الآتية في مستقبل الزمان كمجيء المطر ووقوع الثلج وهبوب الرياح وتغير الأسعار ونحو ذلك يزعمون أنهم يدركون ذلك بسير الكواكب لاقترانها وافتراقها وظهورها في بعض الأزمان وهذا علم استأثر الله به لا يعلمه أحد غيره فمن ادعى علمه بذلك فهو فاسق بل ربما يؤدي به ذلك إلى الكفر أما من يقول إن الاقتران والافتراق الذي هو كذا جعله الله علامة بمقتضى ما اطردت به عادته الإلهية على وقوع كذا وقد يتخلف فإنه لا إثم عليه بذلك

6. حواشي الشرواني الجزء الأول صحـ 178-179

ويحرم على غير عالم متبحر مطالعة نحو توراة علم تبديلها أو شك فيه ويفرق بين إلحاق المشكوك فيه بالمبدل هنا لا فيما قبله بالاحتياط فيهما قوله: (ويحرم الخ) وفي فتاوى الجمال الرملي سئل عما قال العلامة ابن حجر من جواز قراءة التوراة المبدلة للعالم المتبحر دون غيره فهل ما قاله معتمد أو لا فأجاب بأنه لا يجوز مطلقا اهـ كردي قوله: (علم تبديلها) يفيد الجواز في غير المبدلة سم وفي الكردي عن الايعاب بين غير واحد من الائمة أن ما بأيديهم الآن من التوراة والانجيل مبدل جميعه قطعا لفظا ومعنى وبينوا ذلك بما يطول ذكره لكن الحق أن فيهما ما يظن عدم تبديله لموافقته ما علمناه من شرعنا ويجب حمل كلام الروضة كأصلها في السير من أنه يحرم الانتفاع بكتبهم يعني بالمطالعة ونقل الزركشي كالسبكي الاجماع علي على ما علم تبديله أو شك فيه لكن رجح بعضهم جواز مطالعتها للعالم الراسخ لا سيما عند الاحتياج للرد على المخالف وهو جلي فليحمل الاجماع على ما عدا هذه الحالة إذ كلام الائمة مشحون بالنقل عنها للرد عليهم اهـ

7. فتاوى السبكي الجزء الثاني صحـ: 644

مسألة في رجل أراد الاشتغال بالعلوم الإسلامية فهل يكون اشتغاله بالمنطق نافعا له ويثاب على تعلمه وهل يكون المنكر عليه جاهلا أجاب الشيخ الإمام رحمه الله الحمد لله ينبغي أن يقدم على ذلك الاشتغال بالقرآن والسنة والفقه حتى يتروى منها ويرسخ في ذهنه الاعتقادات الصحيحة وتعظيم الشريعة وعلمائها وتنقيص الفلسفة وعلمائها بالنسبة إلى الاعتقادات الإسلامية فإذا رسخ قدمه في ذلك وعلم من نفسه صحة الذهن بحيث لا تتروج عليه الشبهة على الدليل ووجد شيخا دينا ناصحا حسن العقيدة أو من ليس كذلك لكنه لا يركن إلى قوله في العقائد فحينئذ يجوز له الاشتغال بالمنطق وينتفع به ويعينه على العلوم الإسلامية وغيرها وهو من أحسن العلوم وأنفعها في كل بحث وليس في المنطق بمجرده أصلا

8. مفاهيم يجب أن تصحح صحـ :56-57

)حقائق تموت بالبحث(يجري البحث بين العلماء في حقائق كثيرة من مسائل العقيدة مما لم يكلفنا به الله تعالى وأنا أرى ذلك البحث يذهب بَهاءَ تلك الحقائق وجلالها وذلك مثلاً كاختلاف العلماء في رؤية النبي r لله سبحانه وتعالى كيف كانت والخلاف الطويل العريض الدائر بينهم في ذلك الباب ، فمن قائل رآه بقلبه ومن قائل رآه بعينه وكل يورد دليله ويستنصر له بما لا طائل تحته والذي أراه أن كل ذلك عبث لا فائدة فيه بل ضرره أكبر من نفعه خصوصاً إذا سمع هذا العوام فإنه يُدخل التشكيك في قلوبهم لا محالة ولو أننا ألغينا البحث عن هذا واكتفينا بإيراد هذه الحقيقة كما جاءت لبقيت مكرمة معظمة في النفوس بأن نقول إنه r رأى ربه ونقتصر على هذه الحقيقة ونترك الباقي له هو - إلى أن قال __ جبريل يتمثل رجلاً : ومن ذلك أيضاً اختلاف العلماء في كيفية تشكل جبريل عليه السلام إذاجاء بالوحي على صورة رجل مع هول خلقه .فمن قائل : إن الله يفني الزائد من خلقه ومن قائل : إنه ينضم بعضه إلى بعض حتى يصير صغيراً والذي أراه أن كل ذلك عبث وأن البحث فيه تعب لا فائدة منه فنحن نعتقد أن الله سبحانه وتعالى قادر على ذلك وأن هذا واقع ومشاهد فقد رآه كثير من الصحابة على تلك الصورة ونحن لا يهمنا معرفة الطريقة التي يتم بها تمثل الملك بصورة رجل وندعو إخواننا من طلاب العلم إلى إيراد هذه الحقيقة دون التعرض لما وراءها من خلافات لتبقى جليلة عظيمة في النفوس

9. إسعاد الرفيق الجزء الثاني صحـ: 50

ومنها الفرح بالمعصية والرضا بها سواء صدرت منه أو صدرت من غيره من خلق الله لأن الرضا بالمعصية معصية بل هو من الكبائر كما في الزواجر

10. فيض القدير الجزء السادس صـحـ 30

(من أتى عرافا) بالتشديد وهو من يخبر بالأمور الماضية أو بما أخفي وزعم أنه هوالكاهن يرده جمعه بينهما في الخبر الآتي قال النووي : والفرق بين الكاهن والعراف أن الكاهن إنما يتعاطى الأخبار عن الكوائن المستقبلة ويزعم معرفة الأسرار والعراف يتعاطى معرفة الشئ المسروق ومكان الضالة ونحو ذلك ومن الكهنة من يزعم أن جنيا يلقي إليه الأخبار ومنهم من يدعي إدراك الغيب بفهم أعطيه وأمارات يستدل بها عليه وقال ابن حجر : الكاهن الذي يتعاطى الخبر عن الأمور المغيبة وكانوا في الجاهلية كثيرا فمعظمهم كان يعتمد على من تابعه من الجن وبعضهم كان يدعي معرفة ذلك بمقدمات أسباب يستدل على مواقعها من كلام من يسأله وهذا الأخير يسمى العراف بمهملتين اه (فسأله عن شئ) أي من المغيبات ونحوها (لم تقبل له صلاة أربعين ليلة) خص العدد بالأربعين على عادة العرب في [ ص 23 ] ذكر الأربعين والسبعين ونحوهما للتكثير أو لأنها المدة التي ينتهي إليها تأثير تلك إلى أن قال (من أتى عرافا أو كاهنا) وهو من يخبر عما يحدث أو عن شئ غائب أو عن طالع أحد بسعد أو نحس أو دولة أو محنة أو منحة (فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل الله على محمد) من الكتاب والسنة وصرح بالعلم تجريدا وأفاد بقوله فصدقه أن الغرض إن سأله معتقدا صدقه فلو فعله استهزاء معتقدا كذبه فلا يلحقه الوعيد ، ثم إنه لا تعارض بين ذا الخبر وما قبله لأن المراد إن مصدق الكاهن إن اعتقد أنه يعلم الغيب كفر وإن اعتقد أن الجن تلقي إليه ما سمعته من الملائكة وأنه بإلهام فصدقه من هذه الجهة لا يكفر قال الراغب : العرافة مختصة بالأمور الماضية والكهانة بالحادثة وكان ذلك في العرب كثيرا وآخر من روى عنه الأخبار العجيبة سطيح وسواد بن قارب

11. الفتاوي الحديثية ص: 17-18

وسئل فسح الله في مدته في خطيب يقول في خطبته: إن الأولياء يردون الحوض مع النبي صلى الله عليه وسلّم قبل الأنبياء، وضرب لذلك مثلاً من أحوال الدنيا وهو أن الرجل العظيم قد يصل أتباعه إلى منزله قبل من هو أشرف منهم لقربهم إليه فهل ما قاله صحيح فأجاب – إلى أن قال – فإن أمور الأخرة من المغيبات هنا فلا يجوز لنا أن نقدم على الإخبار بشيء منها إلا إن صح سنده عن النبي صلى الله عليه وسلم وإن ما لا يصح سنده لا يجوز ذكره إلا مع بيان ضعفه أو مخرجه وأما الجزم كما وقع لهذا الخطيب فلا يجوز إلا بما علمت صحته عن النبي صلى الله عليه وسلم

Pendeta: Larangan Cadar di Prancis Diskriminasi

NEW YORK (voa-islam.com): Larangan mengenakan cadar bagi perempuan muslim di Prancis mendapat sorotan tidak hanya dari kalangan muslim, tetapi juga kalangan penganut agama lain, termasuk pemuka agama Kristiani di New York, Pendeta N.J. L' Hereux, Jr.

Saat berbicara dalam dialog antar-agama yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI di New York, Selasa, L`Hereux mengisyaratkan larangan tersebut sebagai salah satu bentuk diskriminasi dan kurangnya toleransi terhadap umat beragama.

Dialog antar-agama itu menghadirkan lima pemuka agama di wilayah New York dengan pembicara ilmuwan muslim dari New York University Katherine S. Vizcaino Pinzon, Pendeta Yahudi Michael Weisser dari Free Synagoge, dan Pendeta John Kung dari masyarakat Kong Hu Chu New York.

Kemudian pemuka Hindu Swami Parameshananda dari International Representative of Bharat Sevashram Sangha, pemuka Budha Kondanna dari Buddhist Council of New York serta Pendeta N.J. L`Heureux Jr. sendiri.

Dalam diskusi yang dipimpin oleh imam berpengaruh di New York asal Indonesia, Syamsi Ali, tersebut, L`Heureux menanggapi pertanyaan seorang peserta seputar larangan bercadar di Perancis.

Pendeta yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Queens Federation of Churches itu mengatakan bahwa pemerintah dan negara selayaknya tidak ikut terjebak mendiskriminasi atau bersikap tidak toleran terhadap kebebasan berekspresi masyarakatnya.

Ia menggarisbawahi pentingnya pemisahan agama dan pemerintah, dan bahwa pemerintahan sekuler seharusnya dapat melindungi semua unsur dalam masyarakat.

Pekan lalu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menekankan bahwa di negaranya --yang sekuler itu, perlu dikeluarkan larangan terhadap perempuan Prancis mengenakan penutup wajah atau cadar.

Perdebatan seputar larangan itu sendiri di Prancis --negara yang saat ini diperkirakan ditinggali oleh sekitar enam juta warga muslim-- sudah belangsung sejak lima tahun lalu.

Saling Pengertian

Dialog antara-agama yang bertajuk "Peranan Agama-agama dalam Membangun Kerjasama di antara masyarakat" dibuka oleh Konjen RI di New York Trie Edi Mulyani, yang menekankan bahwa kerjasama global hanya bisa diraih jika ada saling pengertian antar-manusia

"Di masa kini, peran aktor non-pemerintah, khususnya para pemimpin agama dan juga umat beragama di akar rumput, sangatlah penting dalam menjalin komunikasi tersebut," kata Trie.

Imam Syamsi Ali yang menutup dialog tersebut mengingatkan bahwa umat manusia harus didorong kembali untuk membaca sejarah interaksi antar-agama, khususnya antara Islam, Nasrani dan Yahudi.

Sejauh ini, menurutnya, umat lebih banyak mengingat dan memfokuskan perhatian pada interaksi antara agama di masa kelam.

Padahal selama berabad-abad, umat Islam, Nasrani dan Yahudi dapat hidup berdampingan secara damai.

Salah satu kesimpulan dialog itu juga menyebutkan bahwa media massa sering bersikap tidak seimbang dalam pemberitaannya.

Media massa dilihat lebih sering memberitakan pertikaian dan kekerasan antar-umat beragama daripada peristiwa-peristiwa menyangkut dialog antar-agama.

"Pendeta Kristen saja tidak setuju dengan larangan niqob, lalu kenapa orang-orang yang mengaku muslim malah latah ikut-ikutan mengamini larangan itu?"

15 Masjid Terbesar di Seluruh Dunia

15 : Masjid Al-Aqsha di Palestina, di dalamnya mampu manampung 5000 orang jamaah

Masjid Al-Aqsa juga dikenal sebagai Al-Aqsha, adalah sebuah tempat suci Umat Islam di Kota Lama Yerusalem. Masjid itu sendiri membentuk bagian dari Al-Haram ash-Sharif atau "Sacred Noble Sanctuary," sebuah situs yang juga dikenal sebagai Kuil Suci dan dianggap sebagai situs paling suci dalam Yudaisme. Secara luas dianggap sebagai situs paling suci ketiga dalam Islam, umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad adalah berangkat dari Masjidilharam di Mekah ke Al-Aqsa selama Isra Mi'raj (Perjalanan Malam). Sejarah Islam mencatat bahwa Nabi Muhammad memimpin shalat menghadap tempat ini hingga tujuh belas bulan setelah hijrah, ketika Allah memerintahkannya untuk berpaling ke arah Kabah.

Masjid Al-Aqsa awalnya masjid kecil yang dibangun oleh Khulafaur Rasyidin, khalifah Umar Bin Khattab, tapi dibangun dan diperluas kembali oleh Khalifah Bani Umayyah Abdul-Malik Bin Marwan dan diselesaikan oleh putranya al-Walid Bin Abdul Malik pada tahun 705 Masehi. Setelah gempa bumi di tahun 746, masjid tersebut benar-benar hancur dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah al-Mansur pada tahun 754, dan lagi dibangun kembali oleh penggantinya khalifah Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa lain menghancurkan Al-Aqsa di tahun 1033, tetapi dua tahun kemudian khalifah Bani Fatimiyah, az-Zahir Ali membangun masjid lain yang telah berdiri hingga sekarang-hari. Selama renovasi yang dilakukan secara periodik, berbagai penguasa dinasti kekhalifahan Islam membangun tambahan atas masjid dan daerah sekitar, seperti kubah, fasad, mimbar, menara dan struktur interior. Ketika Tentara Salib merebut Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid sebagai istana dan gereja, tapi fungsinya sebagai masjid dipulihkan setelah direbut kembali oleh Salahudin Al-Ayubi. Renovasi, perbaikan dan penambahan lebih banyak lagi dilakukan pada akhir abad oleh Ayyubiyah, dinasti Mamluk, juga Dewan Muslim Tertinggi, dan Yordania. Hari ini, Kota Lama berada di bawah kendali Israel yang terus-menerus melakukan penistaan dan juga ingin merobohkan bangunan suci tersebut untuk menggatinya dengan Haikal Sulaiman mereka.

14 : Masjid Al-Fath di Bahrain, di dalamnya mampu manampung 7000 orang jamaah

Masjid Al-Fath, juga di kenal sebagai Islamic Center Al-Fath dan Masjid Raya Al Fath, merupakan salah satu dari masjid masjid terbesar di dunia yang mampu manampung lebih dari 7000 orang jamaah shalat dalam waktu bersamaan. Masjid tersebut merupakan tempat ibadah terbesar di Bahrain. Masjid terletak di jalan raya Raja Faisal di Juffair, sebuah kota kecil yang berlokasi di ibukota Manama. Masjid tersebut sangt dekat dengan Istana Kerajaan Bahrain, tempat tinggal Raja Bahrain Hamad Bin Isa Al Khalifah. Kubah besar yang di bangun di atas masjid Al-Fath terbuat dari fiberglass murni. Beratnya lebih dari 60 ton, dan merupakan kubah fiberglass terbesar di dunia. Masid Al-Fath sekarang termasuk kedalam Perpustakaan Nasional baru yang di buka untuk umum pada tahun 2006. Masjid tersebut di bangun oleh Sheikh Isa Bin Salman Al Khalifa pada tahun 1987. Masjid tersebut berasal dari nama Ahmad Al Fatih, salah seorang penakluk Bahrain.

13 : Masjid sultan Ahmad di Turki, di dalamnya mampu manampung 10,000 orang jamaah

Masjid Sultan Ahmad merupakan masjid Nasional Turki, dan merupakan masjid bersejarah di Istambul, kota terbesar di Turki dan keKalifahan Ustmaniyah (Ottoman Empire) dari tahun 1453 - 1923 M. Masjid ini lebih terkenal sebagai Masjid Biru karena keramik biru yang menghiasi dinding dan interiornya.

Masjid tersebut di bangun antara tahun 1609 dan 1616 M, selama pemerintahan Sultan Ahmad 1. Seperti kebanyakan masjid-masjid lain, bangunan itu juga terdiri dari kuburan, madrasah dan sebuah hospice. Masjid Sultan ahamad telah menjadi daya tarik wisatan terkenal di Istambul.

12 : Masjid Negara di Malaysia, di dalamnya mampu manampung 15,000 orang jamaah

Masjid Negara merupakan masjid Nasional di Malaysia, berlokasi di Kuala Lumpur. Masjid tersebut berkapasitas 15,000 orang dan terletak diantara 13 acre (52,000m) dari taman-taman yang indah.

Struktur aslinya di desain oleh 3 orang tim dari Departemen Pekerjaan Umum terdiri dari arsitek Ingris Howard Ashley, dan dua orang Malaysia Hisham Albakri dan Baharuddin Kassim. Awalnya di bangun pada tahun 1965, masjid tersebut mengunakan pedekatan berani dan modren dalam pekerjaan beton bertulang, melambangkan apresiasi Malysia yang baru saja merdeka.

11 : Masjid Id Kah di Kasgar, Xinjiang di dalamnya mampu manampung 20,000 orang jamaah

Masjid Id Kah merupakan masjid yang berlokasi di Kasgar Xinjiang, di bagian barat China. masjid ini merupakan masjid terbesar di China. Setiap Jum'at masjid tersebut di penuhi 10,000 orang jamaah dan dapat menampung 20,000 orang jamaah sekaligus.

masjid tersebut di bangun oleh Saqsiz Mirza kira-kira pada tahun 1442 (meskipun struktur tuanya tertanggal tahun 996) dan mencakup luas 16,800 meter persegi.

Masjid tersebut merupakan pusat ketegangan antara Muslim Uyghur dan Han China di Xinjiang pada tahun 2003, ketika pengembang meruntuhkan kebun mawar di situs masjid dan membangun pasar tertutup di dekatnya.

10 : Masjid Baitul Mukharam di Dakha, Bangladesh, di dalamnya mampu manampung 30,000 orang jamaah

Baitul Mukharam merupakan masjid Nasional Bangladesh, berlokasi di Dhaka, ibukota Bangladesh, didirikan pada tahun 1960. Masjid tersebut berkapasitas 30,000 orang, memberikannya tempat terhormat diantara 10 masjid terbesar di dunia. Namun, masjid tersebut senantiasa penuh sesak. ini khususnya terjadi selama bulan suci Ramadhan, yang mengakibatkan pemerintah Bangladesh menambah perluasan pada masjid sehingga meningkatkan kapasitasnya menjadi hampir 40,000 orang jamaah.

9 : Masjid Jami' Dehli, India, di dalamnya mampu manampung 35,000 orang jamaah

Masjid Jahan Numa, umumnya lebih terkenal dengan nama Masjid Jami' Delhi, merupakan masjid utama dari kota Tua Delhi di India. masjid tersebut ditugaskan di bangun oleh Kaisar Mugal Sah Jehan, pendiri Taj Mahal, dan selesai pada tahun 1656 AD, ini merupakan masjid terbesar dan terkenal di India. terletak di jalan paling sibuk di pusat kota Tua Delhi, Channi Chowk.

Halaman masjid dapat menampung hingga dua puluh lima ribu jamaah. Masjid tersebut juga menyimpan beberapa relik dalam lemari di gerbang utara, termasuk salinan Alquran antik yang tertulis di kulit rusa.

8 : Masjid Sheikh Zayed di Uni Emirat Arab, di dalamnya mampu manampung 40,000 orang jamaah

Majid Sheikh Zayed di Abu Dhabi merupakan masjid terbesar di Uni Emirat Arab dan masjid ke enam terbesar di dunia. Masjid ini dinamakan dengan Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri dan Presiden pertama Uni Emirat Arab yang juga di makamkan disana. Masjid tersebut resmi di buka pada bulan suci Ramadhan tahun 2007.

Pejabat pariwisata Abu Dhabi mengumumkan bahwa tur mengelilingi masjid akan di buka baik kepada Muslim maupun non Muslim yang di mulai pada pertengahan maret 2008 dalam rangka untuk mempromosikan pemahaman budaya dan agama.

7 : Masjid Badshahi di Lahoredi, pakistan, dapat manampung 100,000 orang jamaah

Masjid Badshahi atau "Masjid Kaisar" di Lahore merupakan masjid terbesar kedua di Pakistan dan di Asia Selatan dan merupakan masjid ke lima terbesar di dunia. Ini merupakan landmark sangat terkenal di Lahore dan wisata utama, keindahan, hasrat dan keagungan era Mugal.

Mampu menampung 10,000 jamaah di ruang shalat utama dan 100,000 di halaman dan serambi, masjid tersebut merupakan masjid tersbesar di dunia selama kurun waktu 313 tahun (1673-1986) sebelum akhirnya di kalahkan dalam ukuran oleh Masjid Faisal di Islamabad. Saat ini menjadi masjid terbesar kedua di Pakistan dan Asia selatan dan masjid kelima tersebsar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, Masjid Hassan II di Casablanca dan Masjid Faisal di Islamabad.

Untuk menilai ukuran besarnya, keempat menara masjid tersebut lebih tinggi 4,2 meter dari Taj Mahal dan podium utama Taj Mahal bisa muat di halaman masjid Badshahi, yang merupakan masjid dengan halaman terluas di dunia.

6 : Masjid Faisal di Islamabad, paakistan mampu manampung 300,000 orang jamaah

Masjid Faisal di Islamabad adalah masjid terbesar di Pakistan dan Asia Selatan dan masjid terbesar keenam di dunia. Ini adalah masjid terbesar di dunia sejak tahun 1986-1993 ketika dikalahkan dalam ukuran setelah penyelesaian Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Perluasan selanjutnya dari Masjidil Haram (Grand Mosque) di Mekah dan Masjid Nabawi (Mesjid Nabi) di Madinah, Arab Saudi selama tahun 1990-an menjadikan Masjid Faisal berada diurutan keempat dalam hal ukuran.

Masjid Faisal adalah Masjid Nasional Pakistan. Masjid ini memiliki daerah tertutup 5.000 m2 (54.000 sq ft) dan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 300.000 jamaah (100.000 dalam ruang shalat utama, halaman dan portico dan 200.000 lainnya di lahan sebelah). Meskipun ditutupi ruang shalat utama lebih kecil daripada yang dari Masjid Hassan II di Casablanca. Masjid Faisal memiliki kapasitas terbesar ketiga menampung jamaah dalam pekarangan setelah Masjidil Haram (Grand Mosque) Mekkah, Masjid Nabawi (Mesjid Nabi) di Madinah. Masing-masing dari empat menara mesjid tingginya adalah 80 m (260 kaki) merupakan menara tertinggi di Asia Selatan) dengan diameter 10 m.

Masjid Faisal ini diambili nama almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi, yang mendukung dan membiayai proyek ini.

5 : Masjid Hassan II di Casablanca, luas 970,000 sq ft

Masjid Hassan II yang terletak di Casablanca adalah masjid terbesar di Maroko dan masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram (Grand Mosque) di Mekah dan Al-Masjid Nabawi (Mesjid Nabi) di Madinah. Dirancang oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. Masjid Itu berdiri di sebuah tanjung menghadap ke samudra Atlantik, yang dapat dilihat melalui lantai kaca raksasa. Menara mAsjid Hassan merupakan yang tertinggi di dunia mencapai 210 m.

4 : Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia Capacity:- 1,022,571.49 ft

Masjid Istiqlal, atau Masjid Kemerdekaan di Jakarta, Indonesia merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dalam hal kapasitas untuk menampung orang-orang. Namun dalam hal struktur bangunan dan luas tanah, Istiqlal merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Masjid nasional di Indonesia dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, sebagai rasa syukur atas berkat rahmat Allah; kemerdekaan Indonesia tercapai. Oleh karena itu masjid nasional di Indonesia ini bernama "Istiqlal", sebuah kata dalam bahasa Arab untuk "Kemerdekaan".

3 : Masjid Muhamad Ali Pasha di Cairo, Mesir Capacity:- 6,443,943.95 ft

Mesjid Muhammad Ali Pasha atau Mesjid Alabaster adalah sebuah masjid yang terletak di dalam Benteng Kairo di Mesir dan dperintahkan di bangun oleh Muhammad Ali Pasha antara 1830 dan 1848.

Terletak di puncak benteng, masjid Utsmani ini, dengan siluet animasi dan dua menara kembar, merupakan masjid yang paling terlihat di Kairo. Masjid ini dibangun untuk mengenang Tusun Pasha, putra tertua Muhammad Ali, yang meninggal pada 1816.

Masjid ini, bersama dengan benteng, adalah salah satu landmark dan tujuan wisata di Kairo dan merupakan salah satu fitur pertama yang akan terlihat ketika mendekati kota dari sisi mana pun.

2 : Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi kapsitas 600,000 jamaah (pada musim Haji meningkat menjadi 1,000,000 jamaah)


Masjid Nabawi yang sering disebut Mesjid Nabi, adalah sebuah masjid yang terletak di kota Madinah. Sebagai tempat peristirahatan terakhir dari Nabi Islam Muhammad, dianggap sebagai situs tersuci kedua dalam Islam Sunni maupun kaum Syiah

Salah satu fitur yang paling terkenal dari situs ini adalah Kubah Hijau di tengah-tengah masjid, tempat makam Nabi Muhammad berada. Hal ini tidak diketahui dengan pasti kapan dibangun kubah hijau tetapi naskah menanggalkan pada awal abad ke-12. Hal ini dikenal sebagai Kubah Hijau Nabi. Para penguasa Islam berikutnya memperluas dan menghiasinya.

Masjid aslinya adalah sebuah bangunan terbuka. Rencana dasar bangunan telah diadopsi dalam pembangunan mesjid lain di seluruh dunia. Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat, pengadilan, dan sebuah sekolah agama.


1 : Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi kapsitas 900,000 jamaah (pada musim Haji meningkat menjadi 4,000,000 jamaah)

Masjidil Haram atau Masjid Suci, adalah masjid terbesar di dunia. Terletak di kota Mekah, masjid tersebut mengelilingi Ka'bah, tempat orang Muslim menghadap di waktu shalat sehari-hari dan dianggap sebagai tempat tersuci di bumi oleh umat Islam. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung.

Struktur saat ini mencakup area seluas 400.800 meter persegi (99,0 hektar) termasuk luar dan dalam ruang berdoa dan dapat menampung sampai 4 juta jamaah selama musim haji. (aa)


Cara mudah membuat virus trojan (Bag 1)

Bermacam-macam tipe virus bermunculan saat ini.

Banyak cara sebenarnya untuk membuat sebuah virus. Dari memulai belajar tentang pemrograman untuk mendukung pembuatan virus tersebut, mempelajari hole-hole sebuah operating sistem sampai cara yang terakhir yang paling mudah yaitu menggunakan software yang dirancang khusus untuk membuat virus.

PINCH Merukapan sebuah software yang diciptakan untuk menciptakan virus trojan. Dengan softraware ini kita bisa membuat virus trojan. Tanpa memerlukan modal pengetahuan bahasa pemrograman, bahkan sampai orang awam pun bisa membuatnya. Hanya dengan setingan beberapa option langsung compile…Jadi deh virus tersbut.

Mudahnya lagi tipe-tipe torjan tersebut bisa kita setting da kita ubah-ubah jenisnya. Hal ini bisa dilakukan untuk menghindar dari tangkapan anti-virus .

(bersambung)

Asteroid Themis Curi Perhatian Ilmuwan

VIVAnews - Terdapat jutaan asteroid di sabuk asteroid antara Planet Mars dan Yupiter. Namun, satu asteroid mencuri perhatian para peneliti sejak Rabu lalu. Pasalnya, para pengamat benda-benda antariksa menemukan lapisan air dalam bentuk es dan juga molekul organik di permukaan asteroid bernama 24 Themis tersebut.

Seperti dikutip dari laman CBS News, penemuan lapisan es pada permukaan 24 Themis tersebut bisa menambah bukti bahwa air di bumi, yang sangat berharga bagi kehidupan manusia, dibawa oleh batu-batu langit seperti asteroid 24 Themis ke bumi.

Dua tim peneliti mengambil gambar sinar inframerah pada 24 Themis yang memiliki diameter 120 mil dan ditemukan pada 1853. Permukaan asteroid sangat luas, tetapi dengan lapisan tipis bersuhu rendah (dingin). Lapisan tersebut kemungkinan otomatis tergantikan oleh sumber air beku jauh di dalam batu asteroid, yang sebelumnya diduga kering dan kosong.

Lebih dari empat miliar tahun lalu, setelah tumbukan besar antara Bumi dan objek lain berukuran raksasa sehingga menciptakan bulan, Bumi dalam kondisi kering kerontang. Kemudian, dalam periode Late Heavy Bombardment di mana asteroid-asteroid menabrak Bumi, es yang dibawa oleh objek raksasa tersebut menjadi sumber air bagi Bumi.

Peride tumbukan tersebut, yang terjadi hampir empat miliar tahun lalu, menyebabkan bulan berpenampilan "keriput." Sebuah studi pada 2005 memperkirakan bahwa antara tiga sampai delapan zettagram material terpental ke bulan saat terjadi tumbukan asteroid-asteroid dengan Bumi (zetta berarti miliaran kali satu triliun). Material yang menghantam bulan juga menyebabkan banyak bebatuan kemudian terpental ke Bumi.

Asteroid merupakan benda langit yang makin menarik untuk dipelajari. Baru-baru ini pesawat angkasa luar Jepang yang menjadi pesawat pertama yang menyentuh sebuah asteroid, kini sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi.

Para ilmuwan berharap, ada harapan besar yang ikut dibawa pulang bersama pesawat yang akan tiba pada Juni mendatang.